Vivo, salah satu perusahaan asal Tiongkok, telah lama dikenal dengan strategi pemasaran tradisionalnya. Berbeda dengan Xiaomi yang lebih mengandalkan pemasaran digital, Vivo lebih memilih untuk memanfaatkan iklan neon yang mencolok dan bahkan mengiklankan produknya di seluruh kereta. Dengan pendekatan ini, Vivo berhasil menarik perhatian banyak orang, terutama remaja yang selalu mencari gadget terbaru.
Di antara produk yang ditawarkan, Vivo V3 menjadi salah satu model yang menarik perhatian. Dikenalkan dengan harga yang lebih terjangkau, V3 kini berada di segmen di bawah Rs. 15.000. Namun, dengan semakin ketatnya persaingan di pasar smartphone, apakah Vivo V3 masih memiliki daya tarik? Mari kita telusuri lebih dalam.
Desain dan Kualitas Bangun
Vivo V3 memiliki desain yang mirip dengan saudaranya, V3Max, yang bisa dibilang cukup biasa. Tanpa adanya branding Vivo di bagian depan, banyak orang mungkin akan mengira ponsel ini adalah Oppo F1. Dengan tombol navigasi kapasitif yang tidak memiliki backlight dan tepi kaca yang melengkung, V3 terlihat cukup elegan. Meskipun tidak ada informasi resmi mengenai perlindungan goresan, Vivo mengonfirmasi bahwa V3 dilengkapi dengan Gorilla Glass dan sudah dilengkapi dengan pelindung layar.
Ukuran 5 inci pada V3 membuatnya nyaman untuk digunakan dengan satu tangan. Layar IPS-nya menawarkan reproduksi warna yang baik, meskipun resolusinya hanya HD (720×1280). Meskipun teks dan ikon mungkin terlihat sedikit bergerigi, kebanyakan orang tidak akan mempermasalahkannya. Namun, mengingat harga di segmen ini, resolusi Full HD akan lebih diharapkan.
Spesifikasi dan Fitur
Vivo V3 ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 616 octa-core SoC, dengan RAM 3GB dan penyimpanan 32GB. Meskipun spesifikasinya tidak terlalu mengesankan, ponsel ini masih mampu menjalankan aplikasi dan game dengan baik. Fitur lain yang ditawarkan termasuk:
- Dual-SIM dan slot microSD (hingga 128GB)
- Wi-Fi dual-band, Bluetooth 4.0, GPS, dan FM radio
- Sensor sidik jari yang responsif di bagian belakang
V3 menjalankan Funtouch OS 2.5, yang merupakan versi kustom dari Android Lollipop. Meskipun antarmukanya mirip dengan iOS, pengguna yang terbiasa dengan Android stock mungkin perlu waktu untuk beradaptasi. Beberapa fitur menarik termasuk pengaturan gestur dan kemampuan untuk mengambil screenshot panjang.
Kinerja
Dalam hal kinerja, Vivo V3 cukup memuaskan. Dengan skor AnTuTu 40,359 dan kemampuan multitasking yang baik, ponsel ini dapat menangani aplikasi berat tanpa masalah. Meskipun tidak mendukung pemutaran video 4K, video 1080p berjalan dengan lancar. Kualitas audio juga cukup baik, terutama saat menggunakan speaker bawaan.
Kamera
Kamera belakang 13 megapiksel dilengkapi dengan Phase Detection Autofocus (PDAF) yang membantu dalam pengambilan gambar cepat. Meskipun hasil foto di siang hari terlihat baik, ada sedikit noise saat diperbesar. Untuk hasil terbaik, disarankan untuk menggunakan mode HDR. Kamera depan 8 megapiksel juga cukup untuk selfie, meskipun tidak ada fitur luar biasa yang ditawarkan.
Kesimpulan
Vivo V3 adalah ponsel yang layak dipertimbangkan, tetapi sayangnya, ia kalah bersaing dengan produk lain di pasaran. Ponsel seperti Moto G4 Plus dan Redmi Note 3 menawarkan nilai yang lebih baik dengan kualitas layar dan kinerja CPU yang lebih unggul. Meskipun V3 memiliki daya tahan baterai yang baik dan ukuran yang nyaman, antarmuka Vivo yang kaku dan spesifikasi yang tidak terlalu menarik membuatnya terasa sedikit ketinggalan zaman.
Secara keseluruhan, Vivo V3 adalah pilihan yang baik bagi mereka yang mengutamakan desain dan audio, tetapi bagi pengguna yang mencari performa dan fitur terbaru, mungkin ada pilihan lain yang lebih menarik di luar sana.